Jumat, 18 Oktober 2013

Cinta..Oh..Cinta

Cinta.. Banyak yang telah membahas masalah Cinta. Karena memang cinta adalah tema yang menarik dan tidak akan pernah pupus oleh waktu. Kita semua telah paham bagaimana konsep cinta dalam islam. Kita juga telah mafhum bagaimana hukum pacaran dalam syariat. Tapi bagaimana pun, kita sebagai kader dakwah juga termasuk manusia yang tak sempurna..Iman kadang naek kadang turun..Virus hati bisa saja menyerang kapan pun dan dalam kondisi apa pun.. 

Ok, mungkin saat ini kita tidak akan tertarik lagi dengan pria atau wanita kebanyakan, seperti dulu saat masih sekolah atau dibilangnya masih remaja ababil. Mungkin virus itu mulai merasuk justru saat kita sedang mengibarkan panji-panji Allah :’)


Disaat kita beramal jama'i dalam koridor aktivitas dakwah..Diawali oleh rasa kagum kepada seorang ikhwan yang shalih atau akhwat yang shaliha dengan kerudung lebarnya, kemudian berlanjut pada rasa simpati kepada keahlian manajerialnya, berujung pada "pacaran islami"..Sehingga membenarkan apa yang selama ini kita katakan salah..Membenarkan segala sesuatu yang dulunya kita tentang..


Pernah ada beberapa kasus di salah satu kota..Ikhwan akhwat terpancing virus VMJ (Virus Merah Jambu) sampai sms berlarut-larut, hingga janjian ngedate, dsd..Di kasus yang lain, Seorang ikhwan TOP ternyata pacaran dengan salah 1 akhwat, bahkan berlanjut hingga hubungan suami istri!! Parahnya lagi sang ikhwan justru malah nikah dengan akhwat di kota lain!!Meninggalkan sang akhwat dalam kondisi depresi yang teramat sangat..Bahkan harus ditangani oleh beberapa psikiater..

Naudzubillah...

Kita tidak sedang berbicara siapa yang salah dan siapa yang benar.. Si ikhwan atau Si Akhwat, karena jelas kedua belah pihak memiliki andil yang sama walaupun mungkin kadarnya tidak tepat sama. Dan semua itu diawali dari virus yang bernama Cinta..


Cinta yang sejatinya adalah fitrah dan ia merupakan anugrah dari Yang Maha Mencinta :’)

Kebanyakan dari korban VMJ telah paham akan hal tersebut, namun justru disinilah keduanya menodai anugrah indah nan suci yang diberikan Allah tersebut :’(

Mungkin setelah  membaca tulisan ini kita langsung banyak-banyakin istighfar.. Dan beberapa dari kita ada yang buru-buru bersyukur karena tidak terjebak VMJ hingga sebegitu parahnya :’) Mungkin virus itu hanya sekedar menyerang dalam tataran simpati saja, paling mentok ada kepikiran “apakah mungkin dia adalah pasangan hidup yang telah Allah persiapkan untuk ku?” Right...??:’)


Tetaplah waspada...

Jika keimanan kita saat ini ada di level 5, maka syetan yang menggoda kita pun telah berada ditingkatan level 5.. Semakin naik level keimanan kita, maka syetan yang menggoda kita pun akan memiliki level yang lebih tinggi..

Godaan akan hadir dari berbagai penjuru..Bahkan dari cara yang tak pernah diduga-duga dan mungkin cara yang terhalus sehingga kita pernah merasa sadar bahwa saat itu kita telah terjebak dalam virus VMJ..Sadar pun ketika semuanya telah terlambat..Naudzubillah :’(


Jika sebelumnya telah disebutkan bahwa cinta adalah suatu anugrah suci yang diberikan Allah, maka jagalah kesucian itu hingga dipersatukan dalam ikatan suci yang in syaa Allah akan mendapatkan ridho dari-Nya..:’)


Author : Bunda Euis (@Bundatsabita)

Editor : Siti Nurhayati (@Siti_NT)

Jumat, 11 Oktober 2013

The sayings of Ibn ‘Ata’ illah

A feeling of discouragement when you slip up
is a sure sign that you put your faith in deeds.

Your desire to withdraw from everything
when Allah has involved you in the world of means
is a hidden appetite.

Your desire for involvement with the world of means
when Allah has withdrawn you from it
is a fall from high aspiration.

Aspiration which rushes on ahead
cannot break through the walls of destiny.

Give yourself a rest from managing!
When Someone Else is doing it for you,
don't you start doing it for yourself!

Your striving for what is absolutely guaranteed to you
and your laxness in what is required of you
are evidence that your inner eye is dull.

If you make intense supplication
and the timing of the answer is delayed,
do not despair of it.
His reply to you is guaranteed;
but in the way He chooses,
not the way you choose,
and at the moment He desires,
not the moment you desire.

If something that is promised does not happen
even though the time for it is set,
do not doubt the promise!
If you do, that will dim your inner eye
and put out the light of your secret.

When He opens a way for you and makes Himself known to you,
then do not worry about your lack of deeds.
He only opened the way for you
because He desired to make Himself known to you.
Do you not see that while He grants gnosis of Himself to you,
you have only deeds to offer Him?
What He brings you -
What you bring Him -
What a difference there is between them!

Different states have different outcomes.
This accounts for the variety of types of action.

Actions are merely propped-up shapes.
Their life-breath is the presence of the secret of sincerity in them.

Bury your existence in the earth of obscurity.
If something sprouts before it is buried,
its fruits will never ripen.

Withdraw the heart into the arena of reflection
- nothing helps the heart more than that!

If the forms of phenomenal beings
are embedded in the mirror of the heart,
how can it be illuminated?
If it is fettered by its appetites,
how can it travel to Allah?
If it is not purified of the great impurity of its heedlessness,
how can it aspire to enter the presence of Allah?
If it has not turned away in regret from its lapses,
how can it hope to grasp the subtleties of secret knowledge?

Phenomenal being is utter and total darkness.
It is only the manifestation of the Real in it that gives it light.

When you see phenomenal being and do not see Him
in it, with it, before it or after it,
then you are truly in need of light.

You are veiled from the suns of gnoses
by the clouds of secondary traces.

One way He shows you the existence of His overwhelming power
is by veiling you from Him
by that which cannot exist alongside Him.

How can you imagine that something else veils Him
when He is the One who is manifest by everything?
How can you imagine that something else veils Him
when He is the One who is made manifest in everything?
How can you imagine that something else veils Him
when He is the One who is manifest to everything?
How can you imagine that something else veils Him
when He was the One who was Manifest before there was anything?
How can you imagine that something else veils Him
when He is more manifest than anything?
How can you imagine that something else veils Him
when He is the One with whom there is nothing else?
How can you imagine that something else veils Him
when He is the One who is nearer to you than anything?
How can you imagine that something else veils Him
when if it had not been for Him, there would not have been anything?

A marvel!
See how existence becomes manifest in non-existence!
How the in-time holds firm alongside Him whose attribute is eternal!

Kamis, 10 Oktober 2013

Mendekatkan yang jauh..Menjauhkan yang dekat..

Mendekatkan yang Jauh..Menjauhkan yang Dekat..
Okey, 2 fenomena itu yang sering banget terjadi disekitar kita..
Dua fenomena itu bisa aja terjadi berkat kehadiran Gadget,,
Nah dari situ sudah nangkep kan maksudnya apa ;)

“Mendekatkan yang jauh”
Gadget di zaman sekarang udah makin canggih,,fungsinya pun sudah bisa setara dengan alat transportasi..
Maksudnya itu gak perlu ngeluarin biaya transportasi untuk bisa berkomunikasi dengan seseorang yang nan jauh disana,,cukup dengan Gadget yang dimiliki pun kita bisa ngebrel2 kesana kemari, kirim2 foto, video call dan yah masih banyak lagi lah..
Banyak pihak yang merasa diuntungkan dengan fungsi Gadget sebagai pendekat seseorang yang jauh..Ya iyalah, tanpa adanya batasan waktu kita bisa berkomunikasi dengan keluarga atau bahkan sahabat sahabat jaman purba dulu (^^)

Nah tapi harus hati hati juga sih,karna si Gadget ini juga bisa lo merubah kondisi menjadi “Menjauhkan yang dejat”..
Sederhana aja sih contohnya,,
Ketika kita lagi kumpul bareng temen2 atau keluarga, coba deh perhatikan seberapa sering orang2 disekitarmu itu megang si Gadget tadi..
a.     Lebih sering pegang Gadget daripada ngobrol bareng
b.  Lebih banyak ngobrol dan Gadget di simpan dlm tas
c.  50:50 (ya pegang gadget,sambil ngobrol juga)

Coba fikirkan yang mana jawaban yg menurut kalian “Ini GUE banget” hehehe :p

Jika jawaban lebih condong ke jawaban “A”, yah selamat deh bahwa kalian berhasil dijauhkan dengan orang-orang disekitar karna kalian lebih sibuk dengan gadget kalian..

Sangat mengenaskan sekali kondisi “A” tersebut,yap jujur aja aku pun pernah jadi tersangka kondisi “A”..hehehe
Gak cuman jadi tersangka sih,jadi korban pun pernah juga..Hiks..Hiks..
Kebayang nggak sih,ketika kita lagi kumpul bareng temen2 eh tapi yg lain malah sibuk sama Gadgetnya..So,apa yang harus kita lakuin??Diem aja gitu sampe yang lain pada sadar bahwa kita sedang “Dikacangin”..??uwahhh menyakitkan :D

So,sudah ngerti kan maksudnya “Mendekatkan yang Jauh..Menjauhkan yang Dekat..”

Intinya posisikan diri kita sesuai porsi dan waktu yang tepat yah ;) #Saran